Segmentasi Digital

Online Marketing, Theory Post by: brahmastagi No Comments »

Dalam dunia marketing sering kali segmentasi di lakukan berdasarkan demografi dimana customer di bagi-bagi dalam besaran-besaran demografi seperti wilayah, umur, penghasilan, pekerjaan dst.

Selain itu, marketing juga kerap membagi segmentasi berdasarkan psikografi dari customer seperti life style, behavior dan interest, dst.

Dalam dunia digital kita perlu menambah segmentasi kita berdasarkan teknologi yang digunakan dan sejauh mana penggunakaannya oleh customer (level of participant) seperti yang ditulis dalam blog berikut yang ditulis oleh Charlene Li.

Dalam laporan yang berjudul “Social Technographics” Charlene Li dari Forrester membagi level of participant dari pengguna internet dalam 6 bagian seperti terlihat digambar dibawah ini.

 participat ladder

Pembagian seperti ini penting terutama ketika marketer ingin membidik pangsa pasar atau merencanakan social strategy karena untuk setiap topik yang ada di internet, untuk setiap situs, pasti memiliki pola yang berbeda-beda. Demikian juga teknologi yang digunakan.

Ekonomi Network

Theory Post by: brahmastagi No Comments »

Tulisan ini diambil dari tulisan oleh Kevin Kelly the Technium,  dalam tulisannya yang berjudul Better than free. Saya mencoba menyadurnya secara bebas menjadi beberapa pokok pikiran penting, dalam bahasa Indonesia ditambah beberapa pemikiran pribadi. Berikut dasar-dasar argumen yang dibawanya:

Internet pada dasarnya ialah mesin fotocopy/penggandaan. Internet menggandakan apa saja dari mulai action, character, pemikiran, musik, video, dll. Digital ekonomi terutama yang berbasis Internet berdiri diatas semua proses penggandaan ini, dan dalam konteks media digital, copy atau penggandaan sering kali tidak hanya murah namun juga free.

Sedemikian cepat dan banyaknya proses copy mengcopy ini sehingga mengutip dari Kevin:

“When copies are super abundant, they become worthless.
When copies are super abundant, stuff which can’t be copied becomes scarce and valuable”

Jadi dalam ekonomi digital ini benda yang berharga ialah sesuatu yang tidak dapat di copy atau di gandakan. Misalkan kepercayaan, nama baik dst. Kevin menggolongkan ada 8 kualitas intangible yang menjadi berharga dalam dunia digital. Dia menyebutnya “generatives” karena valuenya di bangun dari proses generated, grown, cultivated, nurtured, dst.

Ke delapan hal  inilah yang kemungkinan besar akan menjadi dasar dan model bisnis dari perusahaan-perusahaan teknologi dimasa depan.

1. Immediacy
Cepat atau lambat kita mungkin bisa mencari lagu, video atau buku digital di Internet, namun untuk mendapatkannya dengan segera (immediacy) adalah hal lain yang berharga. Contohnya orang banyak pergi ke bioskop rame-rame untuk menonton film yang baru saja diputar. Orang membeli CD yang baru saja di launcing, Buku Hard cover saat diluncurkan juga dapat dijual mahal walau kemungkinan dalam beberapa waktu kedepan akan ada versi digitalnya.

Dalam industry seperti Handphone, terbukti orang rela membayar harga lebih produk Handphone seperti Nokia communicator yang saat launch di set dengan harga tinggi untuk kemudian secara bertahap turun. Waktu Sony Playstation diluncurkan, ratusan orang antri sampai menginap untuk merasakan sebagai pengguna pertamanya. Immediacy ini bisa berlaku dalam berbagai media dan industry.

2. Personalization
Copy mp3 sebuah lagi bisa dicari di Internet secara free, namun andaikata lagu yang sama di aranser ulang khusus untuk selera Anda, Anda mungkin akan membayar mahal untuknya. Buku atau Video yang free dapat dibuat value tambahan melalui proses personalisasi ini. Contoh lain obat flu tentunya tidak mahal, namun memesan obat flu yang secara khusus di design untuk DNA seseorang dapat bernilai sangat tinggi. Personalisasi tidak dapat di copy karena melibatkan interaksi antara konsumen dan pemberi jasa, artsi dan fan, produser dan pengguna. Personalisasi tentunya membutuhkan suatu relationship yang memungkinkan proses personalisasi itu sendiri.

3. Interpretation
Ada lelucon lama yang mengatakan software, free. tapi manualnya, $10,000. Lucu? Saat ini hal itu bukan lagi lelucon/joke. Perusahaan-perusahan seperti  Red Hat, Apache, dan lainnya terutama dalam industry open source menghasilkan revenuenya dari melakukan hal tersebut.
The copy of code, opensource itu  free – dan menjadi berharga hanya melalui support dan guidance. Jadi Informasi dalam bentuk digital memang free namun interpretasi bagaimana menggunakannya, apa saja yang dapat dicapai dengan informasi, analisa dan rekomendasi, manualnya itulah yang mahal dan bernilai.

4. Authenticity 
Sekalipun kita dapat mengcopy sebuat software dengan free, , bahkan jika kita tidak membutuhkan manual atau support, kita tetap perlu memastikan bahwa versi yang di download itu adalah versi yang asli. Dalam dunia fotografi, copy dari foto mungkin bisa didapat di Internet atau dimanapun, namun foto asli yang memiliki tandatangan dari sang fotografer akan bernilai jauh lebih tinggi. Lukisan juga demikian, Lukisan Monalisa yang asli harganya jauh lebih tinggi daripada harga tiruannya. Hal ini terutama berharga bagi mereka yang menamakan dirinya collector.

5. Accessibility
Kepemilikan kadang membawa konsekuensinya sendiri. Kita memerlukan tempat penyimpanan, harus merapikan dan merawatnya. Dalam dunia digital berkita juga harus melakukan back up. Bagi mereka yang tidak memiliki jiwa collector mereka dapat memilih berlangganan pada salah satu portal internet untuk mendengarkan musik apa saja atau menonoton movie apa saja atau bahkan membaca buku apasaja setiap saat. Dibandingkan dengan memiliki filenya sendiri berlangganan seperti ini lebih sederhana dan tidak merepotkan. Kedepan content digital ini akan siap diakses dari PDA’s, Laptop hingga digital TV.

6. Embodiment
Dalam bentuk dasarnya digital copy sebenarnya tidak memiliki tubuh. Kita dapat menampilkan copy dari sebuat file images digital dalam computer, PdA’s, Laptop, LCD screen. Kadang-kada kita menginginkannya dalam bentuk cetak yang indah diatas kertas khusus printing yang membuat warna-warnanya bercahaya. Dalam dunia musik, musik itu sendiri free, kita dapat mencarinya di Internet, namun wujud musik dalam bentuk live performance yang dibawakan penyanyi asli menjadi jauh lebih berharga. Jadi walau file dalam bentuk digital banyak yang free, namun proses perwujudannya dalam berbagai media yang menjadi lebih berharga.
7. Patronage
Kevin Kelly percaya bahwa “audiences WANT to pay creators”. Fans dengan senang hati memberikan penghargaan pada artists, musicians, pengarang sebagai wujud apresiasinya. Namun hal ini harus dilakukan dengan cara yang mudah dan dalam jumlah yang dapat diterima. Sebagai contoh, group Radiohead’s meluncurkan lagu dan membiarkan para fan untuk membayar mereka dengan harga terserah fan untuk free copy yang dapat didownload. Value appreciative yang timbul dalam hal ini ialah $5 per download.

8. Findability
Saat ada jutaan buku, jutaan lagu, jutaan film jutaan aplikasi yang membutuhkan perhatian user, dan kebanyakan bisa didapatkan secara free, unuk dapat di temukan dalam lautan data ini menjadi sangat berharga. Karena harga yang free saat ini tidak lagi menjamin produk atau jasa tersebut dapat ditemukan. Dalam konteks ini webisite yang memiliki konten yang bagus sekalipun akan menjadi tidak berarti jika tidak dapat di temukan oleh target pasarnya.

Kedelapan kualitas diatas membutuhkan keterampilan yang baru. Ekonomi berbasis jaringan seperti ini tidak lagi mengandalkan proses pengcopyan sebagai faktor untuk mendaptkan keuntungan. Melihat ke delapan hal diatas, bisa di lihat kedepan added value tercipta melalui attantion, perhatian, relationship, sesuatu yang baru bagi kita yang terbiasa dengan dunia ekonomi berbasis copy.

Objektif Sebuah Website

Internet Strategi Post by: brahmastagi No Comments »

Langkah pertama sebelum masuk menggunakan media online tentunya ialah membuat strategy online atau web strategy yang didalamnya terdapat objective dari program, sasaran yang ingin dicapai, strategy yang dipilih, serta tools yang digunakan hingga parameter keberhasilan yang diharapkan per tools yang digunakan.

Objective dari online strategy tentunya mengacu ke strategy perusahaan secara keseluruhan, demikian juga objective dari sebuat website harus sejalan dengan online strategy-nya.

Untuk membantu menentukan objective sebuah website, sambil terus mengacu pada online strategynya, kita bisa memulai dengan pertanyaan Mengapa saya ingin membuat website? atau Mengapa perusahaan saya mau membuat sebuah website? Berikut ini ada 50 alasan lebih yang bisa dijadikan acuan. Silahkan klik untuk masuk ke situsnya.

Selamat memilih alasan Anda sendiri!

Trend 2008 - Penetrasi Internet Meningkat Tajam

Online Marketing Post by: brahmastagi 1 Comment »

Dalam Tulisan di SWA, MarkPlus.Inc menjabarkan beberapa jebakan yang akan menyeret perusahaan untuk berperang harga serta trend-trend kedepan. Dari delapan tren kunci 2008 MarkPlus.Inc menempatkan Tren I - Penetrasi Internet meningkat taman (teknologi).

Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa walau hingga saat ini pengguna internet masih sekitar 20 jt dengan penetrasi level yang masih rendah (lihat tulisan tentang online marketing), namun dengan banyaknya akses point Internet seperti warnet, Wi-Fi d cafe-cafe, broadband, mungkin juga 3G, HSDPA, akan mendorong banyaknya pengguna internet di Indonesia. Bahkan kabarnya bila proyek Palapa Ring sudah berjalan akan ada bandwidth Internet bagi 40.000 desa. Telkom sendiri sudah berkomitmen untuk meningkatkan bandwidth International hingga 70 Gigabit per detik (Gbps) dalam empat tahun kedepan.

Informasi ini dapat menjadi triger bagi kalangan bisnis untuk mulai benar-benar memikirkan keuntungan apa yang bisa di gali dari teknologi ini, bagaimana sebaiknya mengekploitasi keunggulan internet, apa bahayanya, dst.

Dalam rekomendasi strategi no 5 nya MarkPlus juga menyarankan pemasaran dengan Internet, namun dengan pendekatan yang proporsional.

Music & Tours

Digital Music Post by: brahmastagi No Comments »

Dalam tulisan di SWA (Jan-Feb 2008) berjudul “Strategi Rapino di Kegalauan Bisnis Musik” di tulis salah satu manager Madonna Guy Oseary berujar “Dimasa lampau, orang melakukan tur untuk mempromosikan album. Sekarang mereka mengeluarkan album untuk mempromosikan tur mereka”

Sedemikian jauhnya perubahan yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi digital yang telah banya dibahas dalam tulisan sebelumnya. Tidak heran saat ini di Amerika sebagai salah satu barometer musik dunia, Mengacu pada data Forbes, 75% pendapatan di industry musik ditahun 2006 datang dari aktivitas tur.

Tur ini juga pada akhirnya menjadi pemicu penjualan jasa lainnya seperti CD dan download. Sperti yang dilakukan oleh Live Nation di US, Sehari setelah pertunjukan mereka yang datang ke pertunjukan di tawarkan “Apakah Anda ingin membeli CD dari musik yang kemain Anda dengar?” atau ” Apakah Anda ingin men-download musik yang kemarin Anda dengar?”, dst.

Bagi  yang bergerak di industry musik, kedepan Tur pertunjukkan, unsur hiburan dan performance di atas panggung akan menjadi point utama. Kabar baik buat EO dalam dunia pertunjukan dan juga untuk profesi-profesi penunjangnya.

Moore’s Law

Theory Post by: brahmastagi No Comments »

Pertanyaan seberapa cepat kita harus mengantisipasi trend digital ini sedikit banyak bisa di jawab dengan melihat Moore’s Law. Moore’s Law awalnya dicetuskan oleh co-founder Intel Gordon E Moore, Dalam Wikipedia dikatakan bahwa “that the number of transistors that can be inexpensively placed on an integrated circuit is increasing exponentially, doubling approximately every two years”.

Saat ini basis pemikiran ini sedikit banyak mengilhami orang dalam memprediksi segala sesuatu mengenai perkembangan teknologi mulai dari kapasitas hardisk, memory, bahkan resolusi kamera digital, dan resolusi LCD dst. Beberapa pihak memodifikasi waktu 2 tahun sekarang menjadi 18 bulan, namun secara essensi kurang lebih sama.

Untuk lebih menghargai seberapa besar pengaruh hukum ini terhadap perkembangan kita, marilah kita lihat perbandingan dibawah ini yang saya ambil dari web www.w3.org:

The Cray
Pada tahun 1980, komputer yang paling cepat dan paling powerful adalah Crays

 Crays

Dan orang kemudian bermimpi kelak setiap orang akan memiliki mesin seperti ini dimejanya masing-masing. Well ternyata memang tidak perlu menunggu sampai satu generasi untuk hal itu terjadi saat ini, komputer kita dirumah memiliki kecepatan dan power lebih dari 120 kali Crays. Bahkan sebuah Handphone seperti Nokia 9300 saja 35 kali lebih hebat dari Crays.

Nokia

Bayangkan…… apa yang akan terjadi 5 tahun kedepan? Pertanyaannya balik pada pada pengaruhnya hal ini terhadap industry kita masing-masing? Jika Anda bergerak dalam bidang yang bersentuhan langsung dengan teknology, issue ini harus dijadikan salah satu perkembangan pokok, karena bisa saja sistem yang anda pasang saat ini, saat sistem siap dijalankan, teknologinya sudah ketinggalan saat itu. 

Hati-hati dengan kata-kata!

Online Culture Post by: brahmastagi No Comments »

Ada nasihat bijak yang mengatakan “jaga lidahmu”, nasihat singkat ini muncul karena perkataan yang salah bisa sangat menyakitkan dan menjengkelkan. Keluarga bisa pecah karena kata-kata, kita bisa jadi miskin karena kata-kata, dunia bisa berperang karena kata-kata. Kata-kata ini bagaikan pedang tajam bersisi dua, bila kita tidak punya gagang yang benar pedang itu akan mengiris diri kita sendiri.

Dalam dunia online, kata-kata dinyatakan dalam tulisan. Tulisan di blog, di milis, di situs-situs social network, Instant Messenger, email, dst. Nah seperti juga dengan kata-kata kita harus menjaga tulisan-tulisan kita lebih dari sebelumnya, mangapa?

Jawabannya karena mungkin saja atau kemungkinan besar apa yang kita tuliskan itu tidak akan hilang dengan mudah. beberapa contoh:

Email
Email yang kita tulis dan kita kirim mungkin akan selalu ada recordnya. Meski kita sudah hapus dari komputer namun pihak penerima belum tentu menghapusnya. Belum lagi kalau dia memforward apa yang diemail tersebut. Bila kita memiliki email gratis dari situs tertentu juga kemungkin besar akan selalu ada terekam dalam servernya walau dalam database arsip.

Social Network Site
Saya baru saja baca artikel yang menyatakan betapa sulitnya untuk menghapus profile kita dari situs sosial network. Artikel yang saya baca mengacu pada social network nomor dua di dunia yaitu facebook. Dalam artikel tersebut dilukiskan jika kita mau keluar dari facebook completely kita harus menghapus semua data kita. untuk friendster dan myspace, walau menyediakan fasilitas untuk menghapus profile, namun tidak mudah untuk mendapatkannya, butuh konfirmasi berulang-ulang. Belum lagi posting-posting yang kita buat.

Untungnya banyaknya protes mengenai isu privacy ini mendatangkan angin baik. dalam artikel berikutnya di website yang sama dibahas bagaimana facebook menjawab tantangan ini.

Blog
Posting yang kita buat di blog juga akan menjadi cerminan dari diri kita sendiri, orang akan data dan melihat profile kita, membaca tulisan kita dan akan membangun persepsinya sendiri tentang kita dari elemen-elemen online yang terlihat. kata-kata dalam tulisan adalah komponen utama dari bagaimana menilai orang di internet.

Milis, Forum, Chat, dst Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk interaksi harus dilakukan dengan hati-hati dengan pertimbangan bahwa apa yang ditulis akan tetap ada, jauh setelah kita menulisnya.

Jadi jangan sampai ketika kita berumur 18 tahun misalnya menulis sesuatu yang memalukan yang kemudian terekspos ketika mau kampanye jadi presiden. atau ketika jadi artis terkenal.

So, hati-hati dengan kata-kata, kalau kata-kata diucapkan bisa dilupakan dengan mudah, kata-kata yang tertulis (apalagi online) bisa terekam sebagai catatan yang lama.

Antisipasinya cukup mudah, menurut saya pribadi marilah kita menuliskan hal yang baik, positif supaya bila tulisan kita dibaca generasi yang akan datang, akan tetap mendatangkan kebaikan.

Google Phone

Mobile Internet Post by: brahmastagi No Comments »

Menarik memang mengamati bagaimana raksasa internet bergerak ke bisnis mobile (Google Phone) walau disebut Google Phone sebenarnya yang dilakukan google ialah membuat open source operating system.  Projectnya sendiri adalah project Android namun orang sering menyebutnya GPhone atau Google Phone. sebaliknya produsen mobile bergerak kearah integrasi ke internet (Nokia dengan OVI).

Salah satu konsep design google phone dapat dilihat di web resminya Google Phone atau Android. Berikut salah satu contohnya:

google-phone-concept-rendering.jpg

Kalau menurut saya konvergensi dua media ini internet dan mobile seperti yang dilakukan Google memang sudah bisa perkirakan karena beberapa alasan dibawah ini:
 
1. Akses Internet melalui Mobile, Pengguna Mobile Phone sudah lebih banyak dari pengguna PC. sebagai contoh di Indonesia, pengguna internet berjumlah kurang lebih 25 juta sedangkan mobilephone di Indonesia sudah lebih dari 80 juta pengguna. Penetrasinya juga lebih tinggi. Namun memang harus di cermati, dari sekian banyak pengguna Mobile Phone, mungkin hanya sedikit yang menggunakannya untuk mengakses internet, namun tetap saja kedepan bukan tidak mungkin konversi dari pengguna voice ke data internet akan bertambah.
 
2. Mobile phone semakin terintegrasi dengan internet hal ini bisa di lihat dari usaha yang dilakukan apple pada produknya iphone, dia menggunakan browser base sebagai user interfacenya (CMIIW).
 
3. Service extension Bagi google mobile access untuk sebagai perkembangan dari jasa search enginenya akan memberinya potensial revenue yang besar, dengan project besarnya untuk mendigitalisasi semua informasi, akan datang saatnya ketika kita mau tahu lokasi atm BCA di daearh kebayoran, bisa kita akses melalui Google Search. atau kita mau cari makanan sehat di jakarta dengan budget tertentu, bisa di cari melalui google. Bisa dibayangkan ketika banyak orang mulai melakukan pencarian informasi untuk daily life melalui search engine google di mobile device well kebayang besarnya potensi adwords nya kan.

4. Open source, Fakta bahwa Google saat ini hanya akan membuat opensource operating system untuk mobile device menunjukan saat ini Google telah sadar untuk masuk dalam pertarungan mobile ad kedepan. Pertarungan akan juga dilakukan pada level operating system, karena dalam mobile device, microsoft belum sekuat di PC, dan langkah ini bisa jadi usaha Google untuk melapangkan jalannya memasuki mobile era. saat ini sudah ada beberapa vendor mobile phone yang juga terlibat seperti Samsung, Motorola.
 

Digital Music

Digital Music Post by: brahmastagi No Comments »

Kita tahu bahwa perkembangan dunia digital telah membawa banyak perubahan pada industri musik. Saat ini musik dengan format midi, wav, mp3, dst dapat ditemui dimana-mana. Berbagai teknologi player mulai dari mp3 player, ipod, dll diluncurkan untuk mewadahi trend everywhere music. yang perlu dicermati ialah sejauh mana teknologi digital ini mengubah industry musik.

Yang jelas dengan kemunculan porteble musik ini terjadi perubahan sebagai berikut:

  1. Music flow, Penyebaran dan peng-copy-an lagu-lagu menjadi marak dimana-mana. karena saat ini begitu mudahnya mengubah lagu dari sebuah CD untuk dijadikan Mp3. dan dengan mudahnya pula menyebarkan file Mp3 ini baik melalui file sharing, email, portal musik, copy dengan USB flush disk dst. Saya pernah baca (saya lupa sumbernya) jika trend ini berkembang terus pada ujungnya kita akan melihat dimana musik menjadi milik bersama.
  2. Pembajakan, Mudahnya musik berpindah dan menyebar memberi kerugian terhadap industri musik terutama bagi perusahaan perekaman karena proses penyebaran seperti ini berarti juga mudahnya pembajakan dan perekaman illegal untuk tujuan komersial oleh merka yang tidak bertanggung jawab. Terlebih lagi sayangnya dinegara ini pembajakan masih sangat merajalela dimana-mana.
  3. Music anywhere, konsisten dengan point music flow dan support yang dilakukan oleh vendor-vendor elektronik dunia untuk membuat player yang beraneka ragam, mulai dari sekecil kartu, berbentuk kacamata, jam tangan, ballpoint, sampai ke bentuk yang lebih besar, hingga ke water proof (sudah ada apa belum ya?) trend music anywhere kian menjadi nyata.  
  4. Popularity Booster, Salah satu konsekuensi yang menguntungkan ialah untuk menjadi populer seorang artis atau group musik baru kini memiliki media untuk publikasi yang relatif murah untuk targeted market tertentu. dengan memanfaatkan situs-situs social network, memanfaatkan forum-forum diskusi, milis-milis yang berhubungan dengan musik, seorang atau group pendatang baru bisa mulai mengkampanyekan musiknya.
  5. Everyone Musician, mudahnya membuat musik dan mempublikasikan musik di Internet akan mendorong banyak group amatir, baik dari Band SMA hingga anak gang sebelah, untuk membuat musik dan mempublikasikannya di Internet. Dilihat dari sisi industry seharusnya trend ini dapat semakin memperkaya khasanah musik Indonesia, dan mempermudah proses seleksi untuk memilih artis baru yang akan di orbitkan.
  6. Live Event, Pembajakan dan popularity  yang meningkat akan tentunya meningkatkan opportunity untuk live performance yang dilakukan oleh artisnya secara langsung. khusus untuk Indonesia ditambah lagi banyaknya brand rokok yang bermain diarea ini. Kelihatannya berkembangnya digital musik dan kebutuhan promosi perusahaan rokok menemukan timing yang tepat.
  7. New source of Revenue, bagi dunia musik, saat ini muncul sumber pemasukkan baru yaitu fee dari download di Internet, dan fee dari aktifasi Ring Back Tone atau RBT disetiap mobile operator. Sumber pemasukan baru ini kelihatannya mulai menunjukan signifikasinya, sebagai contoh lagu OST Dealova yang dinyanyikan vokalis Once berhasil melewati 1 juta aktifasi. dengan biaya sekitar Rp 10.000,- per aktifasi untuk waktu sebulan. tentunya fee ini masih harus dibagi ke pihak operator, pihak pencipta lagu dan artis dan pihak recording company. Khusus untuk aktifasi RBT, industry musik diuntungkan karena media ini tidak dapat dibajak.

Perubahan-perubahan ini akan memberi peluang dan tantangan bagi industry musik secara keseluruhan. beberapa hal yang perlu dipikirkan ialah:

  1. Creative, Berfikir kreatif, untuk menemukan celah-celah baru sebagai sumber revenue yang baru dalam dunia musik yang semakin ‘terbuka’. Walau demikian saya berfikir, sumber-sumber pemasukan yang konvensional seperti penjualan CD juga akan tetap penting, kalau tidak meningkat (asumsinya akan semakin banyak kolektor yang tertarik membeli album dalam bentuk CD).
  2. New Comer, Bagi pemusik baru, saat inilah kesempatan untuk unjuk gigi, dengan segala fasilitas yang bisa didapat secara online, so… manfaatkanlah!
  3. Looks that sells, Bagi para pemusik menurut saya sudah harus dipikirkan bahwa tidak bisa lagi hanya mengandalkan lagu yang bagus, dan enak di dengar, namun juga harus dipikirkan penampilan yang atraktif dan menarik untuk dilihat. Karena kedepan kalau hanya lagu bagus kemungkinan pendengar hanya akan mendownload lagunya di Internet.

note: mohon masukkan terutama dari mereka yang bergerak di dunia musik.

Microsoft, Yahoo & Google: Internet Masa Depan

Case Study Post by: brahmastagi No Comments »

Sekarang ini Industry internet sedang diramaikan oleh berita mengenai Microsoft akan membeli Yahoo. Menariknya, yang ikutan ramai justru Google, dan saya rasa juga komunitas internet terutama yang menjunjung tinggi nilai kebebasan, dan inovasi.

Pertama-tama marilah kita lihat beberapa fakta terkait hal ini:

1. Microsoft dan  Yahoo saat ini  merupakan pemain no 1 dan 2 untuk web based email, dan Instan Messaging (IM) dan portals. Dari sisi ini, penggabungan keduanya akan menyatukan ratusan juta pengguna email dan IM tersebut dalam satu wadah yang dapat menjadi start point bagi Microsoft-Yahoo untuk menantang dominasi Google. Dalam hal ini gabungan Microsoft-yahoo akan memiliki kekuatan yang lebih luas dalam display ad dan dunia IM & email.

2. Market Bearish, Beberapa waktu terakhir ini harga saham-saham di Amerika cenderung menurun, sehingga nilai saham kadang tidak lagi menunjukkan value perusahaan sebenarnya. Saham yahoo sendiri, karena sedang diliputi masalah internal karena mis management turun dari Maret 2007 di sekitar angka US$ 30 hingga ke angka dibawah US$ 20 pada awal January sebelum munculnya penawaran saham oleh Microsoft (harga saham 05/02/08 US$ 29.33 menurut yahoo finance).

3. Value of the firm, Walau Microsoft menawar sham Yahoo sebesar US$31 lebih tinggi 60% dari harga saham saat ini (4 Feb 08) namun menurut berita Kompas (Selasa 5 Feb 08), tawaran Microsoft dengan total sebesar US$ 44.6 milyar masih dibawah value market kapitalisasi hitungan Boss Yahoo Jerry Yang, sekitar US$ 60 milyar. Dilihat dari sisi ini, kelihatannya pihak yahoo masih akan berfikir panjang untuk menerima tawaran Microsoft.

4. Google saat ini adalah jawara dari internet search market dengan kira-kira 75% share, Yahoo 16% dan MSN hanya 3%. Bahkan dengan menggabungkan share dari Yahoo dan MSN total keduanya hanya sekitar 19-20%. Untuk pasar di Amerika Google memegang share 65% dan di eropa 85%. Sedangkan gabungan Yahoo dan Microsoft memegang share 30% di US dan 10% di Eropa. Dilihat dari sisi ini memang kelihatannya masih jauh dari yang dikhawatirkan akan mengurangi persaingan di web search. bahkan beberapa pengamat percaya dengan bergabungnya Microsoft dan Yahoo, persaingan di pasar Online Ad semakin kompetitif.

5. Microsoft pernah menggunakan kekuatan marketshare dari operating systemnya windows untuk bersaing melawan netscape dan berhasil mengalahkannya. Catatan sejarah ini diangkat oleh pihak google untuk meminta pihak yang berwenang untuk mencegah akuisisi tersebut. Argumen yang digunakan ialah “This is about more than simply a financial transaction, one company taking over another. It’s about preserving the underlying principles of the Internet: openness and innovation.” Argumen yang tentunya langsung dibantah oleh pihak Microsoft.

6. Online Advertising, Saat ini di amerika, alokasi budget promosi perusahaan-perusahaan besar bergeser dari media konvensional ke media internet. Sehinggal Online ad akan menjadi primadona kedepan, tentunya ini dapat menjadi source of revenue (star) Microsoft yang baru kedepannya. Data menunjukkan dari total US$21.4 milyar dana untuk online advertising, 40% dari total pengeluaran Advertising online ialah Search Advertising. Dalam area ini advertisers di Amerika mengucurkan US$8.6 milyar di 2007, lebih jauh lagi dana untuk search ad diprediksi akan meningkat double dari 2007 sampai 2011, mencapai US$16.6 milyar. Pertumbuhannya juga cukup besar, 26,8% tahun 2007 lalu. Disisi lain, Yahoo merupakan pemain yang dominant dalam display advertising yang marketnya sebesar kurang lebih US$5 milyar pada 2007 lalu.

7. Online Application Tentu saja salah satu concern terbesar dari Microsoft adalah Google online office yang berpotensi dalam jangka panjang menggantikan software unggulan Microsoft office. Ketika bisnis intinya diserang, wajar jika Microsoft bergerak melawan. Dengan menguasai Yahoo, Microsoft dapat meningkatkan popularitas software officenya.

8. The World Information, Saat ini Google dan Microsoft sedang berlomba, untuk menggapai share of opportunity masa depan. Salah satunya ialah program untuk  mendigitalisasikan semua informasi cetak yang ada (mass digitalization), dimulai dari melakukan scanning buku-buku di perpustakaan besar dunia, bekerjasama dengan penerbit besar dunia dst. Hingga saat ini Google telah menterjemahkan sekitar 1 juta buku online dari 10,000 penerbit, meliputi 30 major world libraries (data reuters).  Bila project ini dapat diselesaikan praktis semua informasi didunia ini bisa di akses melalui web, melalui search engine. Pada tahap ini search engine adalah juga perpustakaan. Dan diujung semua ini Semantic Web  akan dapat berkembang dengan lebih cepat. Informasi yang banyak ini akan membuat hasil query dari search dapat lebih akurat dalam menterjemahkan keinginan user dalam mencari informasi, yang akan menimbulkan kepuasan pengguna, loyalty dan akhirnya trafik dan ujungnya bertambahnya advertiser.

9. Facebook, sebelum berita akuisisi ini muncul, terjadi juga persaingan antara google dan Microsoft dalam mendapatkan hak untuk me-manage online ad dan pembelian saham facebook yang dimenangkan Microsoft. Facebook saat ini merupakan social network komunitas terbesar ke dua di dunia.

10. Mobile Internet, Semakin berkembangnya mobile internet, membuat bisnis search akan berkembang semakin menggurita, dengan tingkat pengguna Mobile device yang lebih tinggi dari PC, bisa dipastikan trend mobile internet akan mendorong peningkatan traffic internet juga search engine yang akan meningkatkan market size online media, dan ujung-ujungnya akan memperbesar kue online advertising.
Fakta diatas mungkin tidak secara langsung berhubungan, namun satu hal jelas manuver Microsoft untuk mengakuisisi Yahoo, bisa dipastikan merupakan langkah strategisnya untuk meningkatkan posisinya dalam dunia bisnis online, dan dalam mengantisipasi pasar online kedepan, karena mereka tahu bagaimana memprediksi trend kedepan dan merebut opportunity share yang akan muncul seperti online application, mobile internet, search, web semantic, dll

Microsoft dengan jelinya melihat peluang dengan memanfaaatkan pasar saham Amerika yang lagi bearish (turun/murah) dan problem internal Yahoo yang membuat sahamnya sangat murah.

Menarik untuk dicermati perkembangan proposal Microsoft tersebut. Namun yang jadi pertanyaan kita ialah, ketika dua raksasa teknologi ini bertarung untuk merebut pasar  online masa depan, bagaimana para entrepreneur kita, para teknokrat kita mengantisipasi hal ini, karena jika tidak bukan tidak mungkin kita akan ‘dijajah’ kembali di dunia maya ini.

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in