Online Shop

Online Shop Post by: brahmastagi No Comments »

Tahun 2007 kemarin kalau tidak salah pengguna Internet Indonesia sudah mencapai 25 juta pengguna, terbesar di Asia Tenggara. Kedepan pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia juga akan terus bertambah dengan pertumbuhan yang mengagumkan. Dilihat dari sini memang penjualan melalui media online ini akan terus meningkat kedepannya.

Sebelum memulai berbisnis dengan menggunakan medium internet atau sering dikenal dengan ecommerce perlu kita ketahui dulu karakter medium ini dan perbedaannya dengan medium biasa. Beberapa hal dasar yang perlu dipertimbangkan ialah:

  1. Tampilan: Dalam took tradisional pelanggan bisa menyentuh barang yang hendak di belinya, bisa mencobanya, merasakan texturenya dan bahkan mencium harumnya. Sedangkan pada medium penjual hanya dapat menggunakan gambar, grafik, dan text untuk mendeskripsikan produknya. Tentunya ini berimplikasi pada karakter produk yang akan dipasarakan. Produk-produk yang bersifat standard seperti elektronik, buku, sangat potensial dipasarkan dengan medium ini sedangkan memang produk yang perlu senses dari indrawi seperti harus dirasa, harus dipegang, harus dicium terlebih dahulu akan lebih sulit dipasarkan di internet apalagi jika produknya benar-benar tidak ada ditoko lain. Beda jika produk tersebut memiliki brand yang terkenal dan kualitas yang sudah dikenal seperti parfum CK. Biasanya bila transaksi tersebut bersifat B2B maka pengiriman sample menjadi alternatif yang baik untuk mengatasi kendala ini.
  2. Pengeluaran: Walau dalam medium internet tidak dibutuhkan untuk menyewa tempat atau kantor, namun perlu diingat pengeluaran lain untuk mendesain dan membangun web ecommercenya yang kemungkinan akan menghabiskan budget yang cukup besar (bila ingin pengembangan ecommerce yang serius). Solusi lainnya ialah bergabung dengan emarketplace yang ada atau emall yang didalamnya terdapat beberapa toko terpisah. Pengeluaran lainnya ialah biaya untuk maintenance online shop tersebut tentunya perlu juga dihitung.
  3. Lokasi: Perlu disadari bahwa dalam medium internet lokasi tidak dibatasi oleh batas geografis. Karenanya ada beberapa implikasi yang perlu di pertimbangkan, pertama produk atau jasa Anda kalau bisa unik tidak hanya di lingkungan Anda namun juga secara nasional dan internasional. Karena pesaing Anda juga sebenarnya adalah online shop seluruh dunia. Walau masalah biaya logistik biasanya menjadi natural barrier dalam transaksi, tidak tertutup kemungkinan produk Anda dipesan oleh mereka yang tinggal di Canada atau US. Teman saya pernah membeli barang dari Australia yang biaya kirimnya lebih besar dari harga produknya itu sendiri.
  4. Komunikasi: faktor komunikasi yang baik menjadi penting karena lebih susah berkomunikasi melalui medium internet ini daripada komunikasi face to face. Karena itu usaha ekstra diperlukan untuk memastikan tidak terjadi salah paham dalam pembelian, respon yang cepat terhadap email dan pertanyaan pelanggan. Kuncinya disini ialah membangun kepercayaan dari calon pembeli.
  5. Teknologi: Nature dari medium internet ialah teknologi, karena itu perlu disadari dari awal kalau dalam perjalanannya akan banyak terdapat update-update teknologi yang harus terus diikuti berikut dengan standar-standar baru yang mungkin akan muncul kedepannya.
  6. Budaya: budaya untuk membeli melalui internet tentunya berbeda dengan budaya membeli biasa, karena disamping membutuhkan kepercayaan yang tinggi terhadap toko online tersebut (juga terhadap medium internet), pelanggan juga harus memiliki keterampilan menggunakan internet. Disisi lain kebiasaan mencoba, menawar, juga bisa menjadi kendala.

Dengan mempertimbangkan berbagai hal di atas saya mengusulkan 4 langkah inti untuk menjalankan suatu toko online:

  1. Strategi: Merumuskan secara jelas segmen pasar internet yang akan dilayani, kemudian menentukan Target dan yang terpenting Positioning produk yang akan di tawarkan. Produk yang akan ditawarkan, dan harga menjadi sangat penting dalam dunia online ini mengingat kompetitornya ialah pasar global, dan pelanggan dengan sangat mudah membandingkan harga dua toko online. Sebaiknya diferensiasi produk Anda jelas dan tentunya memiliki value dimata target pasar.
  2. Operation: Pastikan tidak hanya unsur online shop nya saja yang siap, Anda juga harus memastikan bahwa sisi logistik dan pengiriman barangnya siap. Karena ingat pengiriman yang tepat waktu akan menimbulkan kepercayaan. Tidak hanya pengiriman, namun juga support dan service yang baik.
  3. Marketing: Sebaiknya pola pemasaran dijalankan secara offline dan online. Dalam hal ini Anda dapat menggunakan banyak tools baik offline atau pun online tools. Online tools mulai dari SEO yang handal, menggunakan komunitas dan social network, viral, dst.
  4. Maintenance: Kunci dari sukses tidaknya suatu online shop pada akhirnya ditentukan oleh maintenance yang baik. Maintenance meliputi konten yang terupdate, secara online system tidak ada error, keyword yang selalu di update, respon pelanggan yang cepat, pengiriman yang tepat waktu, kualitas barang yang sesuai dengan yang dijanjikan, dan semua itu harus dijalankan dengan konsistensi yang tekun tentunya.

Daftar lengkap Web Tools untuk Web Marketing

Online Marketing Post by: brahmastagi 5 Comments »

Untuk dapat lebih melihat bagaimana pengimplementasian dari Web Strategy ada baiknya kita juga mengetahu tools apa saja yang dapat digunakan dalam konteks web. Tentunya perlu disadari bahwa tools ini hanyalah tools bukanlah strategi itu sendiri.
Daftar berikut ini saya ambilkan dari blog Jeremiah Owyang salah seorang web strategiest di Amerika. Saya coba terjemahkan secara bebas dari apa yang ditulisnya.

Note: kata saya didalam tulisan mengacu pada Jeremiah
Tulisan asli dari tulisan dibawa ini dapat dibaca di sini.
________________________________________
The Many Forms of Web Marketing:

1) Corporate Domain
Corporate Domain sudah menjadi standard web marketing sejak akhir 90-an, hamper semua perusahaan memiliki web presence. Tujuan dari ini ialah untuk memberikan kepada public informasi mengenai perusahaan, produknya, dan segala sesuatu yang perlu diketahui. Corporate website sering kali terdiri dari: 

A) Corporate Site
Perusahaan besar dan kecil telah membuat website diseputar brand mereka, isinya kurang lebih seputar brand, produk, marketing, support dan informasi perusahaan. Walau dilakukan usaha keras untuk menyempurnakan corporate website, kebanyakan kontennya tidak relevan karena prospek tidak tertarik dengan konten pemasaran dan mereka beralih kepada media social.
B) Portal Strategy
Populer diera akhir 90-an strategi yang dijalankan ialah melayani semua kebutuhan informasi user dalam satu halaman, dan menahan user  dalam satu domain. Beberapa yang dapat dilihat seperti MyYahoo yang berbentuk feedreader. Kebanyakan marketer sekarang menyadari bahwa konten tersebar ke beberapa situs.
 C) Microsites for Segmentation
Biasanya dilakukan pada new product launches atau campaign focuses, atau pada segmen pasar yang spesifik, Biasanya microsite dibuat untuk keperluan jangka pendek digunakan untuk menarik perhatian kalangan tertentu. Microsites biasanya memiliki URL sendiri dan terkait dengan kampanye yang terintegrasi. Lihat Microsoft’s Origami microsite. Peringatan: beberapa perusahaan  mengembangkannya dengan berlebihan tanpa focus web strategi yang benar.
D) Interactive Web Marketing
Sebagai media, web lebih dari sekedar media ‘read only’ , berbeda dengan media lain, perusahaan dapat membuat websitenya interactive, mendorong terjadinya interaksi yang dinamis. Ada beberapa teknoloi yang dapat di gunakan, diantraranya Javascript, AJAX dan Flash. Tentu saja interaksinya tetap terbatas pada interaksi pengguna computer. Beberapa contoh diantaranya Subservient Chicken experience, What kind of M&M are you, dan Geico’s Caveman Crib.
E) Intranet
Web tidak hanya untuk berkomunikasi dengan prospects atau customers, strategi yang sama dapat di terapkan untuk karyawan perusahaan. Anda dapat mendapat lebih banyak informasi dengan bergabung dengan Intranet User Experience Group, atau sumber lainnya untuk bidang ini di website lain. 
F) Extranet
Digunakan untuk berkomunikasi dengan partners, atau customers, extranets adalah website yang secured, karena akses kedalamnya ditentukan oleh perusahaan. Beberapa feature yang bisa dikembangkan seperti dashboards, updates, support information, dan informasi detail produk.
G) Regionalization
Dalam dunia web global saat ini, websites diterjemahkan, direformat dan tersegmen berdasarkan region, culture, class. Pastikan untuk mulai berfokus pada France, China, Japan sebagai bahasa alternative. Juga lihat laporan internet usage in third world countries.

2) Search Marketing
Pernah mendengar Google? Banyak prospects menggunakan dalam tahap pencarian produk. Dengan membayar pihak ketiga atau langsung ke search engine anda bisa membuat website Anda dalam list hasil pencarian . Ada pula kemungkinan pesaing Anda juga muncul pada saat user menggunakan search engine.

A) Search Engine Optimization (SEO)
Banyak web groups pada perusahan besar memiliki dokumen, proses atau bahkan resource terdedikasi untuk memastikan isi dari web agar dapat ditemukan dengan mudah, melakukan index, memanage dan secara benar tampil saat pencarian dokumen.
B) Search Engine Marketing (SEM)
Sering kali, perusahaan menyewa perusahaan specialist untuk membeli keywords yang dapat memberikan link yang kontekstual dalam hasil pencarian. Ad seperti ini ditampilkan secara kontekstual berdasarkan search query.

3) Out Bound and Syndicated Web Marketing
Digunakan untuk penyebaran informasi mengenai corporate website, berikut ini adalh daftar tools sebagai kepanjangaan dari direct channels, dan juga teknik ‘pull’ dimana user memiliki opt-in. Saat menggunakannya harus berhati-hati dan menghargai kepentingan dari customer, karena kalau tidak customer akan melakukan unsubscribe atau dianggap sebagai spam.

A) Email Marketing
Walau tidak secara langsung berhubungan dengan web, keduanya masih saling terkait. Email campaigns yang baru  (kadang direct marketing) biasanya dilakukan dengan mengirimkan email blasted dari individu dalam suatu mailing list. Versi modern dari email marketing biasanya memiliki option untuk bentuk HTML, dan hyperlinks untuk membawa user kembali ke corporate site atau Microsite. Conversion rate untuk email marketing ini berkisar antara 2-5%, dan biasanya mendatangkan ROI yang positif.

B) Invasive Marketing
“Pop-ups”, dan “Pop-Unders”, trojan dan tracking software keduanya merupakan metode yang menggunakan gangguan (disruptive) untuk mendapatkan perhatian dan data dari user . Penelitian menunjukkan jenis marketing yang seperti ini perlahan akan menghilang, kalaupun mau digunakan harus hati-hati atau jangan lakukan sama sekali. Perlu diingat pasar akan mengasosiasikan brand Anda melalui cara Anda menjangkau mereka. Sekarang ini userlah yang memegang kendali.

C) Syndicated Content and RSS
Syndication dan RSS merupakan evolusi marketing dan pergeseran dari paradigma Push menjadi Pull. RSS dengan cepat telah menjadi metode dimana user memiliki opt-in untuk mendapatkan tambahan konten.

4) Brand Extension
Hal ini bukanlah konsep baru namun bagaimana penerapannya dalam area web. Strategi yang digunakan sederhana saja, dimana ada pasar maka disitulah Brand Anda harus berada. (note: Brand Extension disini bukan dalam pengertian penggunaan brand pada new product line atau other new product, tapi lebih pada bagaimana interaksi Brand dengan menggunakan web sebagai media)

A) Web Advertising
Saya rasa kita semua sudah familiar dengan banner, tile, atau skyscraper advertising (IAB) model di websites. Strategi lama ini secara sederhana mengatakan dimana ada hal yang menarik secara visual, maka Brand Anda akan memberikan impresi pada user. Click through rates biasanya sekitar 1% atau bahkan lebih rendah lagi, kada sukses diukur dari brand impressions, (visitation by traffic). Jenis ads ini bersifat static dan tidak berubah bahkan ketika konten dihalamannya berubah. 
B) Contextual Advertising
Contextual Ads adalah targeted ads, jadi jenis ad ini akan muncul tergantung dari konten apa yang ditampilkan saat itu. Ads ini lebih pintar, dan karenanya lebih relevan disbanding dengan sekedar web ads yang tidak mentargetkan untuk konten yang spesifik. Jenis ads ini dapat berbentuk text, images, media atau bentuk lainnya. Biasanya terdapat pada websites, blogs, dan sekarang juga ada di situs web based email.
C) Sponsorship and /Cross branding
Ini adalah metode untuk mempromosikan Brand Anda kepada pasar yang tepat dengan mengintegrasikan Brand Anda. Hal seperti ini dapat muncul pada content sites, shows, media properties, blogs, podcasts, dan bisa juga dibanyak hal lainnya. This is expected to increase in 2007.
D) Social Advertisements
Tahun ini muncul di Facebook, Ads ini menggunakan contextual information dari users yang menjadi fans dari Brand tertentu, dan ads akan muncul kepada networknya sebagai endorsement. Metode ini masih sangat kontroversi dan ROI nya belum dapat diketahui.
E) Widget Advertising
tahun ini muncul widget Ads dalam bentuk seperti Facebook, Bebo, LinkedIn, dan Friendster, widgets ads memiliki pertumbuhan yang mengagumkan. Kita sekarang ini sedang menunggu datangnya advertising networks dalam tahun kedepan ini, dimana brand dapat membeli space di widget – widget tersebut di sejumlah social networks dan communities yang berbeda beda, groups seperti: RockYou, Slide, Widgetbox, dan Watercooler bisa jadi tempat memulai.
F) Affiliate Marketing
Affiliate marketing programs mengkompensasi partners dan alliances yang membawa referrals, leads, atau sales. Walaupun ini overlaps dengan bentuk-bentuk lain web marketing, tujuannya ialah untuk menyediakan konten atau produk untuk demografi tertentu. Contohnya ialah placement pada comparison shopping sites, loyalty sites, dan product review sites.

5) Community Marketing and Social Media Marketing
eMarketer’s research  mengindikasikan area yang paling cepat bertumbuh untuk Web Advertising dan Marketing ialah di Social Media space. Menurut pengalaman, awareness rate sekitar 30% dan deployment 10-20% untuk kebanyakan perusahaan. Beberapa dalam list dibawah ini tidaklah baru, sementara beberapa menjadi kritikal dalam hal bagaimana prospek mendapatkan informasi tentang produk. Perlu diingat bagian ini lebih menitikberatkan pada hasil daripada sebagai alat. people connecting with other people.

A) eCommerce/Rating Sites
Untuk kebanyakan produk consumer dan produk enterprise products, ada berbagai website yang melakukan rating baik oleh expert (kadang disebut analyst) atau oleh orang (peer) review. Situs yang paling popular yang melakukan hal ini ialah CNET reviews dalam situs ini terdapat editorial reviews, video demos, dan user ratings dan pendapat user. Isi dapat berupa hal positive dan negative mengenai perusahan Anda, dan competitor Anda. Ratings dan voting telah berevolusi dengan situs popular news voting seperti Digg.
B) Social Networking, Forums, Wikis, Collaboration
Saya menghubungkan keduanya karea dalam bentuk modernnya keduanya mulai bergabung menjadi satu. Meskipun telah ada sejak penggunaan internet sejak dulu, forums memungkinkan communities untuk berkumpul disekitar similar ideas dan collaborate. Kira kira 33% dari perusahaan menyelenggarakan forums. Wikis juga telah digunakan untuk menyatukan satu industri bersama-sama. Marketers sudah mulai menyadari kekuatan dari situs social networking dalam setiap jenis focus, termasuk situs image sharing seperti flickr for marketing.
C) Syndicated Marketing
Lihat bagian 3C diatas.
D) Podcast Marketing
Banyak perusahaan yang menjangkau komunitasnya melalui demand content melalui mobile devices, kunci dari medium ini ialah pada strategi ‘pull’.
E) Blogging
Saya perkirakan ada sekitar 30% bisnis yang mempertimbangkan blogs sebagai bentuk komunikasi bisnisnya. Hal ini telah dibicarakan dengan sangat detail. Beberapa rekomendasi untuk di baca  Naked Conversations, the Weblog Handbook, dan the Corporate Blogging Book. Jika Anda belum pernah menjalankan Corporate Blogging program, Saya rekomendasikan untuk belajar dari my experience as a corporate blog evangelist.
F) Widget Marketing
Widgets adalah light weight web applications yang di taruh (embedded) didalam websites, blogs, forums, dan situs social. Flickr badges, MyBlogLog, dan bahkan juga di  Firefox community marketing campaign juga merupakan perusahaan yang menggunakan cara ini. Hal ini bukanlah sesuatu yang benar-benar baru. Trend ini sebelumnya sudah ada dengan nama Viral Chicklets,
G) Online Video and Live Streaming
Walau Online Video telah lama ada di web, catatan penting yang bisa di lihat didapat dari video blog, atau situs video sharing yang popular seperti Google Video, atau  perusahaan yang baru saja di akuisisi google YouTube. Saya merekomendasikan untuk mulai berfikir tentang Video for your Executives and thought leaders. Hal ini juga termasuk live streaming dimana para peserta dapat melakukan webcast video dalam real time, sering kali dilakukan melalui fitur chat.
H) Instant Messaging, Presence
Marketers yang pintar akan memikirkan bagaimana caranya untuk melibatkan media real time conversational dengan menggunakan using Instant Messaging tools, presence, dan status tools, seperti Twitter. Tools ini terkait dengan media online dan mobile. Pengalaman saya dengan Generation Y menunjukkan mereka menggunakan IM sebagai cara komunikasi mereka yang utama untuk semua medium. 
I) Tagging, Collective Tools
Saya telah mendiskusikan bagaimana tagging dapat digunakan untuk mendapatkan marketing intelligence hingga dapat membantu hasil SEO Anda. Lihat bagaimana menggunkan Delicious for Market Research. Secara  tepat melakukan tagging pada konten dan juga melakukan researching bagaimana tags digunakan akan menolong komunitas untuk menemukan konten Anda.
J) Voting Features
Di populerkan oleh website Digg, members submit cerita baru dan cerita tersebut di voted up oleh komunitas. Lebih representative dari demokrasi. Hal ini juga sudah mulai diterapkan pada extranet corporate extranets, seperti Dell’s IdeaStorm dimana customers dapat memilih untuk produk kedepan beserta featurenya. Kemungkinan besar feature ini akan berkembang dalam tahun mendatang.
K) MicroMedia
Microblogging ini membuat users dapat menshare bite sized information dengan jaringan social network mereka juga melalui mobile phones. Dengan diluncurkannya Twitter spring 2007, media ini mulai mendapat perhatian, begitu juga Pownce dan Jaiku. Kemungkinan ini akan berkembang menjadi bentuk komunikasi untuk 2008, saat ini mulai digunakan banyak pihak, lihat all posts tagged MicroMedia.
L) Infinite Other Flavors
Daftar dari potential applications dapat terus bertambah dan bertambah, dari toolbar plugins seperti  Delicious plugin, Alexa Plugin Attention recorder, etc, hingga web based mobile applications. User vote untuk situs news secara cepat tealh muncul seperti Digg. Akan berkembang suatu kagori baru dengan banyak bentuk yang berbeda-beda ketika tools ini dikombinasikan, dari situs community seperti Microsoft’s Channel 9 hingga real time Conversation indexes seperti Techmeme atau Technorati’s WTF, cara baru untuk menemukan informasi, menyortir dan menggenggam informasi akan berkembang dalam tahun ini. Atribut yang perlu dicatat termasuk didalamnya  ‘community’ atau ‘viral’ dan ‘conversational’ tone pada mereka.

6) Virtual Worlds
Terikat diantara online gaming dan social networks, virtual world emulations berubah dari experimental menjadi surga untuk immersive communities.

A) Virtual Worlds
Second Life saat ini sudah di lirik oleh perusahaan besar seperti IBM, Microsoft, Sun, Sears dan a berbagai retailers, walau banyak virtual worlds yang lainnya seperti ViOS, ActiveWorlds, Entropia Universe, Utherverse (Redlight Center & more)
B) Online Massive Multi Player Games
Populer dengan nama Massive Multiplayer Online Role Playing Games (MMORPG for short) muncul di dunia online seperti World of Warcraft (WoW), dan Club Penguin salah satu game online untuk anak, remaja yang sedang tumbuh. XBox 360 memiliki  IPTV capabilities dan hamper semua game console memiliki komponen online, jadi banyak multiple experiences yang dapat di manfaatkan termasuk content cross-over, branded experiences, dan external social networks di the internet.
C) Online Games
Gaming networks mulai membuat mini-flash games seperti mini-clips, Yahoo Games, dan other networks. Dilengkapi dengan advertising atau sponsored branding, hal ini akan dapat dimasukkan dan menyebar dalam website-website lain.

7) Related Mediums
Web akan menjadi platform dan akan berkembang pada medium lain atau menciptakan medium baru. 

A) Internet TV (IPTV)
Walau masih baru, web akan menikah dengan TV dan konten, communication kan berevolusi menjadi media baru yang belum kita lihat. Saya meragukan hal ini akan sesederhana seperti ‘TV content online’ atau ‘Reading websites in the living room’. Sesuatu yang baru akan muncul dan itu akan mempengaruh team web Anda.
B) Mobile Content
Websites saat ini telah di lihat dengan menggunakan mobile devices, apakah dengan full browsers, atau dengan fast load browsers. Banyak executives, decision makers, road warriors dan techies mengakses web dengan menggukan mobile devices, jadi strategy untuk membuat konten Anda dapat di deliver mellaui medium ini diperlukan.

8 ) Experimental: To Watch
Walau belum ada sekarang, berikut ini beberapa bentuk tools yang perlu di lihat ditahun mendatang.

A) Portability of the Social Graph
Saat ini, member social network harus menambah ulang kontak baru berulang-ulang, dan umumnya antara networks tidak sama. Kita mengharapkan social graph (the online representation of your network) untuk menyebar dari social networks. Websites sebentar lagi akan memiliki member yang dapat berkomunikasi satu sama lain ketika social graph berkembang ke static websites.
B) Vendor Relationship Management
Murni konseptual, akan datang system yang bersandar pada intensi dari prospects atau buyers untuk  muncul, yang akan secara anonym memberi signal pada vendors untuk melakukan bid bagi kebutuhan customers.

Putting it all Together
Whew, Semua diatas ada ah major families, tapi ingat , untuk banyak perusahaan elemen-elemen diatas tidak akan begitu saja dapat digunakan dengan sukses. Peluangnya ialah menggunakan elemen tersebut dan mengkombinasikannya secara strategic. Paling tidak ada satu orang atau group yang memiliki pengetahuan penuh tentang bagaimana brand Anda digiunakan secara online dan di medium lainnya.

Internet Opportunity Share

Internet Strategi Post by: brahmastagi No Comments »

Dalam bukunya “Competing for The Future” Gary Hamel dan CK Prahalad mengungkapkan bahwa bersaing untuk basa depan bukanlah fokus pada market share, melainkan pada opportunity share. Perusahaan harus bisa melihat opportunity apa dimasa depan yang bisa di ambilnya, keputusan ini akan membantu perusahaan tersebut tetap tumbuh dimasa depan.

John Naisbit dalam bukunya Mind Set, menulis masa depan dapat dilihat dari trend dimasa sekarang, kuncinya melihat tidak hanya apa yang terjadi di kota-kota besar, namun juga yang terjadi di pelosok, apa yang ditulis dimedia, pembicaraan yang muncul, teknologi baru, dst.

Theory memang lebih mudah dari praktek, dalam kenyataannya kita susah untuk menerawang kedepan. Untuk sedikit menyederhanakan bagaimana kalau kita batasi opportunity share dari sisi teknologi Internet.

Internet tentunya tidak diragukan lagi adalah salah satu driving force yang akan membentuk trend ekonomi dan bisnis kedepan. sebagai indikasi yang paling mudah ialah jumlah pengguna Internet Indonesia yang terus berkembang hingga lebih dari 20 juta pengguna saat ini (internet world stat). Bahkan menurut Pak Nukman dalam blognya sudah mencapai lebih dari 25 juta pengguna.

Kalau kita membahas masalah Internet, berarti kita bicara tentang dunia yang tidak terbatas sehingga dalam melihat opportunitinya juga harus secara internasional. Dilihat dari sudut pandang ini maka pertanyaan selanjutnya ialah Internet opportunity share seperti apa yang bisa kita ambil sebagai perusahaan ataupun sebagai bangsa (karena Int).

Saat ini situs-situs di internet yang terkenal dan memiliki trafik yang banyak didominasi oleh situs perusahaan Amerika, di Indonesia didominasi oleh Friendster, Yahoo, Google, Blogger, YouTube, Kaskus, Multiply, Rapidshare, Facebook, Detik (dari Alexa). Bisa dilihat yang masuk dalam list teratas hanya 2 website yang dibuat oleh bangsa Indonesia.

Artinya dari kurang lebih 25 juta pengguna Internet di Indonesia sebagaian besar trafiknya lari keluar negeri. Implikasinya uang kita akan mengalir keluar melalui:

  1. Bandwidth, Kita harus membayar bandwidth ke amerika lebih besar daripada orang Amerika ke Indonesia, artinya secara ekonomi kita akan dirugikan. kecenderungan ini akan semakin tinggi ketika pengguna Internet Indonesia semakin banyak dan tidak ada situs lokal yang dapat mewadahi kebutuhan para netter tersebut.
  2. Online Media Placement, Sekarang ini sudah ada beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia yang memasang iklan di friendster dan google Adword/Adsense. artinya ada devisa yang keluar karena dibayarkan ke perusahaan di luar negeri. Dengan semakin bertambahnya pengguna internet wajar jika diprediksikan jumlah dana yang keluar untuk online media placement akan bertambah besar. Yang cukup mengkhawatirkan ialah di Amerika budget promosi untuk media online terus meningkat hingga di ramalkan akan melewati budget media TV dalam beberapa tahun kedepan. Jika tren ini juga terjadi di Indonesia, berarti industri advertising dan media akan sangat terpukul.
  3. Online shopping, saat ini ada beberapa situs lokal yang dapat hidup dari penjualan secara online, namun tidak dipungkiri bahwa situs seperti Amazon, ebay juga masih menjadi tujuan untuk saat pengguna Internet ingin berbelanja online. bayangkan berapa dana yang akan keluar jika untuk membeli barang saja kita memesannya dari luar? Untungnya kebanyakan orang saat ini masih lebih senang membeli langsung atau jika belanja online juga dari situs lokal karena alasan keamanan.
  4. Online transaction, yang saya maksud online transaction ini meliputi pembayaran untuk konsultasi, services, news subscription, atau payment gateway yang menggunakan provider luar seperti PayPal, dll.

Melihat trend seperti diatas, bangsa Indonesia harus dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri di “arena petarungan” berikutnya karena kalau tidak bisa-bisa dana masyarakat tersedot keluar negeri tanpa bisa di cegah.

Sebagai perusahaan, melihat potensi seperti ini kita dapat mengambil share dari opportunity ini dengan membangun model bisnis berbasis internet saat ini juga! dengan harapan dapat mengambil porsi kue dari bisnis online tidak hanya untuk pengguna Indonesia, namun juga Internasional.

Tentunya perlu disadari bisnis di internet seperti juga bisnis lainnya, penuh dengan resiko, dan satu hal lagi ialah, produk atau jasa yang kita tawarkan harus unik tidak hanya ditingkat lokal namun juga tingkat dunia.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Internet & Strategi Generik

Internet Strategi Post by: brahmastagi No Comments »

Dalam bukunya yang menjadi panduan banyak perusahaan dan pelaku usaha, Michael Porter menuliskan bahwa perusahaan harus memiliki strategi generic yang jelas untuk dapat memenangkan persaingan. Porter membaginya menjadi strategi diferensiasi, low cost dan bila perusahaan tidak masuk dalam dua kategori tersebut maka dia menyebutnya stuck in the middle.

Dunia sudah banyak berkembang sejak Porter menyampaikan teorinya ini, saat ini walau masih sering dijadikan acuan, perkembangan bisnis dan teknologi didunia sudah sangat berbeda. Jika terapkan pola pemikiran ini didalam dunia internet, petanyaannya apakah masih relevan?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, coba kita lihat beberapa efek yang ditimbulkan oleh Internet terhadap proses bisnis:

  1. Internet membuat batas-batas komunikasi global menjadi tidak terbatas, seorang pengusaha kecil di daerah bisa berkomunikasi dengan perusahaan besar dibelahan dunia lainnya hanya dengan bermodalkan akses internet, email dan bahasa Inggris.
  2. Arus informasi di Internet yang cepat dan tak terbatas membuat konsumen di hujani informasi yang menimbulkan dua hal. Disatu sisi terjadi transparansi informasi, konsmen dapat dengan mudah membandingkan harga, memeriksa komentar konsumen lain, melihat rekomendasi konsumen lain, dst. Disisi lain konsumen menjadi pusing karena harus memfilter banyak informasi, karena sebenarnya hanya sedikit informasi tersebut yang benar-benar berguna baginya.
  3. Internet membuat proses pemesanan dan pemilihan barang bisa dilakukan dari mana saja dengan akses internet.
  4. Internet membuat interaksi diantara konsumen meningkat sangat tinggi sehingga rekomendasi, komentar dan suara konsumen menjadi lebih kuat dari masa sebelumnya. Pembentukan persepsi terhadap produk dan brand tidak lagi hanya dipengaruhi oleh lingkungan lokal namun juga lingkungan internasional.
  5. Interaksi ini tercermin dari tingginya trafik internet ke situs-situs social network seperti myspace, facebook, friendster, dll. juga ke situs seperti yahoo dimana konsumen dapat berkomentar, memberikan tanggapan terhadap produk, film dll.
  6. Konsumen memiliki akses untuk mengevaluasi produk atau jasa dalam lingkup dunia karena itu kata unik dan baru juga harus beradaptasi mengikuti perubahan ini
  7. Biaya komunikasi dan informasi yang semakin murah
  8. Dengan biaya logistik yang terjangkau Internet membawa persaingan produk pada tataran global. Seorang pembeli di Semarang, bisa memilih membeli sebuat iphone dari situs lokal di Indonsia, atau langsung memesan lewat ebay di Internet. Tidak hanya secara lokasi, persaingan juga harus dilihat secara cross categories. karena saat orang hendak membeli iphone, dia juga akan dihadapkan pada inforamsi produk-produk seperti digital camera, mp3 player, GPS, TV, dll.
  9. Dengan derasnya informasi kadang perusahaan harus menyesuaikan dengan arus ekspektasi yang berkembang. Misal adanya trend green environment membawa ekspektasi pengembangan produk-produk yang ramah lingkungan.

List diatas ini tentunya belum menunjukkan semua tren internet dan efeknya terhadap dunia bisnis, namun mungkin cukup mewakili.

So, bagaimana efek dari semua itu terhadap strategi generic perusahaan? Dengan menganalisis semua hal diatas beberapa catatan penting yang harus disadari ialah:

  1. Strategi low cost leadership murni kelihatannya hampir tidak mungkin ,karena konsumen akan membandingkannya dengan produk atau jasa serupa di seluruh dunia.
  2. Diferensiasi menjadi kunci, bahkan untuk perusahaan yang hanya mengandalkan model internet bisnis, fokus diferensiasi akan menjadi strategi perusahaan yang lebih baik. Dengan membidik pasar yang niche perusahaan akan berpeluang untuk berkembang.

Lebih jauh kita juga dapat melihat efek internet dalam beberapa strategi generic baru yang lahir setelah era Porter.

  1. Strategi Mass Customization, bisa dikatakan tidak lepas dari efek internet yang memungkinkan tiap customer menentukan spesifikasinya sendiri dengan metode yang mudah, cepat dan murah.
  2. Strategi luxuries atau super premium, bisa menjadi pilihan yang tepat karena bila kita memiliki produk yang “super” kita bisa menjualnya dengan harga sangat tinggi dan tetap mempunyai pangsa pasar, karena pasar kita adalah dunia.
  3. Strategi best producer yang menghasilkan produk bagus dengan murah juga harus menjadi benar-benar best di categoriesnya. Kalau tidak, kemungkinan akan tergilas oleh produk serupa dengan harga murah dan kualitas yang lebih baik.

Online Marketing: Sekarang atau …

Online Marketing Post by: brahmastagi 1 Comment »

Ditengah segala hype dan euphoria online marketing saat ini ada beberapa hal yang menurut saya perlu di perhatikan. Salah satunya ialah Score pertandingannya.

Mengambil dari istilah John Naisbit dalam bukunya Mind Set, kita harus selalu melihat Score Pertandingannya (lihat faktanya). Fakta pertama tentunya dari data statistik yang ada di internet (menurut http://www.internetworldstats.com/stats.htm)

Statistik terakhir pengguna Internet

WORLD INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS

World Regions

Internet Usage, Latest Data % Population ( Penetration ) Usage % of World Usage Growth 2000-2007
Africa

43,995,700

4.7 %

3.5 %

874.6 %

Asia

459,476,825

12.4 %

36.9 %

302.0 %

Europe

337,878,613

41.7 %

27.2%

221.5 %

Middle East

33,510,500

17.3 %

2.7 %

920.2 %

North America

234,788,864

70.2 %

18.9%

117.2 %

Latin America/Caribbean

115,759,709

20.8 %

9.3 %

540.7 %

Oceania / Australia

19,039,390

55.2 %

1.5 %

149.9 %

WORLD TOTAL

1,244,449,601

18.9 %

100.0 %

244.7 %

Asia saat ini memiliki pengguna terbanyak internet, dengan penetrasi yang masih rendah dan growth yang cukup tinggi (302%), masa depan internet di Asia terlihat menjanjikan. Dari semua pengguna Internet di Asia, pengguna di Indonesia:

ASIA INTERNET USAGE AND POPULATION

ASIA

Internet Users, Latest Data Penetration (% Population) (%) Users in Asia Use Growth ( 2000-2007 )
Afganistan

535,000

2.0 %

0.1 %

53,400.0 %

Armenia

172,800

5.9 %

0.0 %

476.0 %

Azerbaijan

829,100

9.8 %

0.2 %

6,809.2 %

Bangladesh

450,000

0.3 %

0.1 %

350.0 %

Bhutan

30,000

3.7 %

0.0 %

5,900.0 %

Brunei Darussalem

165,600

41.0 %

0.0 %

452.0 %

Cambodia

44,000

0.3 %

0.0 %

633.3 %

China

162,000,000

12.3 %

35.3 %

620.0 %

East Timor

1,000

0.1 %

0.0 %

0.0 %

Georgia

332,000

7.6 %

0.1 %

1,560.0 %

Hong Kong *

4,878,713

68.2 %

1.1 %

113.7 %

India

60,000,000

5.3 %

13.1 %

1,000.0 %

Indonesia

20,000,000

8.9 %

4.4 %

900.0 %

Japan

87,540,000

68.0 %

19.1 %

85.9 %

Kazakhstan

1,247,000

8.5 %

0.3 %

,681.4 %

Korea, North

0.0 %

Korea, South

34,120,000

66.5 %

7.4 %

79.2 %

Kyrgystan

298,100

5.5 %

0.1 %

477.7 %

Laos

25,000

0.4 %

0.0 %

316.7 %

Macao*

201,000

40.1 %

0.0 %

235.0 %

Malaysia

14,904,000

52.7 %

3.2 %

302.8 %

Maldives

20,100

6.6 %

0.0 %

235.0 %

Mongolia

268,300

10.3 %

0.1 %

794.3 %

Myanmar

300,000

0.5 %

0.1 %

29,900.0 %

Nepal

249,400

1.0 %

0.1 %

398.8 %

Pakistan

12,000,000

7.2 %

2.6 %

8,861.9 %

Philippines

14,000,000

16.0 %

3.0 %

600.0 %

Singapore

2,421,800

66.3 %

0.5 %

101.8 %

Sri Lanka

428,000

2.2 %

0.1 %

252.3 %

Taiwan

14,500,000

63.0 %

3.2 %

131.6 %

Tajikistan

19,500

0.3 %

0.0 %

875.0 %

Thailand

8,465,800

12.6 %

1.8 %

268.1 %

Turkmenistan

64,800

0.9 %

0.0 %

3,140.0 %

Uzbekistan

1,745,000

6.6 %

0.4 %

23,166.7 %

Vietnam

17,220,812

20.3 %

3.7 %

8,510.4 %

TOTAL ASIA

459,476,825

12.4 %

100.0 %

302.0 %

data : September 30, 2007

Indonesia menurut situs tersebut memiliki 20 juta pengguna internet atau naik 900% dari tahun 2000 (dalam waktu 7 tahun) jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara dengan populasi internet terbanyak di Asia Tenggara dan untuk Asia di bawah China, India, Jepang dan Korea Selatan. Menurut data Nielsen dapat diketahui juga pengguna internet di Indonesia berjumlah sekitar 18 juta dengan estimasi perkembangan kedepan mencapai 35 juta dalam 3 tahun kedepan. Dalam blognya Nukman Luthfie menulis “Menurut Ketua APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Sylvia Sumarlin, pengguna Internet Indonesia pada tahun 2007 mencapai 25 juta orang. Itu berarti naik 39% dibanding tahun 2006 yang mencapai 18 juta orang

Dari sini kita tahu Market Size dari pengguna internet di Indonesia. 25 juta bukan jumlah yang kecil, pertanyaannya apakah dengan jumlah yang sedemikian banyak bagaimana perusahaan-perusahaan menyikapi fakta ini.

Beberapa fakta tambahan lainnya ialah:

  1. Pengguna Internet didominasi oleh mereka dengan SEC A1, A2, B jumlahnya mencapai lebih dari 50% pengguna karena mereka umumnya berpendidikan lebih tinggi dibanding kelas lainnya.
  2. Kebanyakan pengakses dari kalangan pelajar dari berbagai jenjang dan pekerja kerah putih.
  3. Mereka mengakses kebanyakanan dari warnet dan kantor.
  4. Sebagian besar masih single
  5. Penetrasi Internet masih rendah (kalau data diatas benar berarti baru sekitar 10%)

Ok, kita mengetahui fakta mengenai profile pengguna Internet di Indonesia, sekarang pertanyaan pentingnya apa yang akan kita lakukan dengannya?

Welcome to In2Digital blog!

Uncategorized Post by: admin No Comments »

Blog ini dibuat sebagai media sharing informasi mengenai bagaimana perusahaan dapat menggunakan teknologi digital untuk keperluan bisnisnya. Teknologi digital yang dimaksud ialah teknologi informasi dan komunikasi yang salah satu pilarnya ialah konsepsi teknologi digital.

Kita tahu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa perubahan pada role of the game bagaimana perusahaan berkompetisi. Segala aspek dari proses bisnis perusahaan telah dipengaruhi oleh perkembangan ini, mulai dari proses pemasaran, operasional, pelayanan pelanggan hingga proses finansial.

Dalam blog ini akan dibahas pemikiran-pemikiran mengenai trend digitalisasi bisnis ini dalam segala aspeknya. Isi dari tulisan-tulisan dalam blog ini bukan ditujukan untuk menggurui, melainkan agar kita dapat belajar bersama demi memacu perkembangan industri nasional dalam bersaing di kancah Internasional.

Blog ini didukung oleh PT Inti Artistika Solusitama, atau InArtS, perusahaan yang bergerak di industry web, interactive dan mobile media development.

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in