Feb 19
Dalam tulisan di SWA (Jan-Feb 2008) berjudul “Strategi Rapino di Kegalauan Bisnis Musik” di tulis salah satu manager Madonna Guy Oseary berujar “Dimasa lampau, orang melakukan tur untuk mempromosikan album. Sekarang mereka mengeluarkan album untuk mempromosikan tur mereka”
Sedemikian jauhnya perubahan yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi digital yang telah banya dibahas dalam tulisan sebelumnya. Tidak heran saat ini di Amerika sebagai salah satu barometer musik dunia, Mengacu pada data Forbes, 75% pendapatan di industry musik ditahun 2006 datang dari aktivitas tur.
Tur ini juga pada akhirnya menjadi pemicu penjualan jasa lainnya seperti CD dan download. Sperti yang dilakukan oleh Live Nation di US, Sehari setelah pertunjukan mereka yang datang ke pertunjukan di tawarkan “Apakah Anda ingin membeli CD dari musik yang kemain Anda dengar?” atau ” Apakah Anda ingin men-download musik yang kemarin Anda dengar?”, dst.
Bagi yang bergerak di industry musik, kedepan Tur pertunjukkan, unsur hiburan dan performance di atas panggung akan menjadi point utama. Kabar baik buat EO dalam dunia pertunjukan dan juga untuk profesi-profesi penunjangnya.
Feb 11
Kita tahu bahwa perkembangan dunia digital telah membawa banyak perubahan pada industri musik. Saat ini musik dengan format midi, wav, mp3, dst dapat ditemui dimana-mana. Berbagai teknologi player mulai dari mp3 player, ipod, dll diluncurkan untuk mewadahi trend everywhere music. yang perlu dicermati ialah sejauh mana teknologi digital ini mengubah industry musik.
Yang jelas dengan kemunculan porteble musik ini terjadi perubahan sebagai berikut:
- Music flow, Penyebaran dan peng-copy-an lagu-lagu menjadi marak dimana-mana. karena saat ini begitu mudahnya mengubah lagu dari sebuah CD untuk dijadikan Mp3. dan dengan mudahnya pula menyebarkan file Mp3 ini baik melalui file sharing, email, portal musik, copy dengan USB flush disk dst. Saya pernah baca (saya lupa sumbernya) jika trend ini berkembang terus pada ujungnya kita akan melihat dimana musik menjadi milik bersama.
- Pembajakan, Mudahnya musik berpindah dan menyebar memberi kerugian terhadap industri musik terutama bagi perusahaan perekaman karena proses penyebaran seperti ini berarti juga mudahnya pembajakan dan perekaman illegal untuk tujuan komersial oleh merka yang tidak bertanggung jawab. Terlebih lagi sayangnya dinegara ini pembajakan masih sangat merajalela dimana-mana.
- Music anywhere, konsisten dengan point music flow dan support yang dilakukan oleh vendor-vendor elektronik dunia untuk membuat player yang beraneka ragam, mulai dari sekecil kartu, berbentuk kacamata, jam tangan, ballpoint, sampai ke bentuk yang lebih besar, hingga ke water proof (sudah ada apa belum ya?) trend music anywhere kian menjadi nyata.
- Popularity Booster, Salah satu konsekuensi yang menguntungkan ialah untuk menjadi populer seorang artis atau group musik baru kini memiliki media untuk publikasi yang relatif murah untuk targeted market tertentu. dengan memanfaatkan situs-situs social network, memanfaatkan forum-forum diskusi, milis-milis yang berhubungan dengan musik, seorang atau group pendatang baru bisa mulai mengkampanyekan musiknya.
- Everyone Musician, mudahnya membuat musik dan mempublikasikan musik di Internet akan mendorong banyak group amatir, baik dari Band SMA hingga anak gang sebelah, untuk membuat musik dan mempublikasikannya di Internet. Dilihat dari sisi industry seharusnya trend ini dapat semakin memperkaya khasanah musik Indonesia, dan mempermudah proses seleksi untuk memilih artis baru yang akan di orbitkan.
- Live Event, Pembajakan dan popularity yang meningkat akan tentunya meningkatkan opportunity untuk live performance yang dilakukan oleh artisnya secara langsung. khusus untuk Indonesia ditambah lagi banyaknya brand rokok yang bermain diarea ini. Kelihatannya berkembangnya digital musik dan kebutuhan promosi perusahaan rokok menemukan timing yang tepat.
- New source of Revenue, bagi dunia musik, saat ini muncul sumber pemasukkan baru yaitu fee dari download di Internet, dan fee dari aktifasi Ring Back Tone atau RBT disetiap mobile operator. Sumber pemasukan baru ini kelihatannya mulai menunjukan signifikasinya, sebagai contoh lagu OST Dealova yang dinyanyikan vokalis Once berhasil melewati 1 juta aktifasi. dengan biaya sekitar Rp 10.000,- per aktifasi untuk waktu sebulan. tentunya fee ini masih harus dibagi ke pihak operator, pihak pencipta lagu dan artis dan pihak recording company. Khusus untuk aktifasi RBT, industry musik diuntungkan karena media ini tidak dapat dibajak.
Perubahan-perubahan ini akan memberi peluang dan tantangan bagi industry musik secara keseluruhan. beberapa hal yang perlu dipikirkan ialah:
- Creative, Berfikir kreatif, untuk menemukan celah-celah baru sebagai sumber revenue yang baru dalam dunia musik yang semakin ‘terbuka’. Walau demikian saya berfikir, sumber-sumber pemasukan yang konvensional seperti penjualan CD juga akan tetap penting, kalau tidak meningkat (asumsinya akan semakin banyak kolektor yang tertarik membeli album dalam bentuk CD).
- New Comer, Bagi pemusik baru, saat inilah kesempatan untuk unjuk gigi, dengan segala fasilitas yang bisa didapat secara online, so… manfaatkanlah!
- Looks that sells, Bagi para pemusik menurut saya sudah harus dipikirkan bahwa tidak bisa lagi hanya mengandalkan lagu yang bagus, dan enak di dengar, namun juga harus dipikirkan penampilan yang atraktif dan menarik untuk dilihat. Karena kedepan kalau hanya lagu bagus kemungkinan pendengar hanya akan mendownload lagunya di Internet.
note: mohon masukkan terutama dari mereka yang bergerak di dunia musik.
Recent Comments