Creating Brand Image

Online Branding Post by: brahmastagi No Comments »

Hari minggu kemarin saya bermain dengan anak saya semata wayang, bermain menggambar dan mewarnai gambar-gambar. Menarik ketika giliran saya menggambar dan memilih warna putri saya itu merebut alat gambar atau alat mewarnai dan mulai membuat bentuk-bentuk baru yang sebelumnya tidak ada dalam rencana otak saya, begitu pula kombinasi warna-warna baru tersaji begitu saja enurut seleranya. mendadak saya merasa diingatkan bahwa dalam dunia digital konsumen pada dasarnya berlaku menyerupai fenomena ini.

Sebagai marketer kita coba membuat image brand berdasarkan konsep-konsep yang sudah di pikirkan matang-matang, seringkali bahkan dengan membayar konsultan brand yang cukup tinggi. Namun di era web 2.0 ini marketer harus berhati-hati karena seperti juga anak saya konsmen akan mencoba untuk menggambarkan image brand anda sesuai dengan apa yang ada dalam bayangannya dan mewarnainya sesuai dengan apa yang dilhatnya.

Web 2.0 yang merupakan conversation diantara para pengguna yang menimbulkan kekuatan Groundswell kedepan akan memiliki kekuatan yang significant dalam membentuk brand Anda. Merekalah yang sekarang memegang kontrol atas peredaran informasi di Internet, informasi itulah yang akhirnya membentuk image brand Anda.

Sebagai Brand owner apa yang sebaiknya anda lakukan?

  1. Join conversation, Anda sebaiknya bargabung dalam percakapan dan lintas informasi di Internet, dengan begitu Anda dapat sedikit banyak mempengaruhi arah pembicaraan. Perlu di ingat sebaiknya Anda masuk kedalam percakapan secara jujur dan open minded, jangan membuat fake blog (flog) seperti yang dilakukan Wal Mart.
  2. Critics, Menerima kritik sebagai masukkan, jangan anda melakukan konfrontasi langsung dengan konsumen, karena bila mereka tidak suka karena merasa arogansi perusahaan terlalu besar, mereka bisa melakukan posting berita atau kritik itu ke jauh lebih banyak blog lainnya. Terima kritik dengan elegan.
  3. Tools for Interaction, Sampai titik tertentu perusahaan atau brand owner harus juga membuka atau bahkan memberikan tools kepada konsumen untuk berinteraksi dengan brand baik memberi masukkan untuk pengembangan produk, review, atau komentar tertentu tentang produk anda.
  4. Brand Ambasador, Dengan mengawasi conversation yang terjadi perusahaan dapat memilih beberapa brand ambasador diantara mereka, brand ambasador ini yang kemudian dapat menjadi semacam buffer antara suara konsumen dan suara perusahaan, karena konsumen tentunya lebih percaya suara konsumen lainnya dibandingkan dengan suara perusahaan.

Demikian beberapa pemikiran yang bisa di share bersama.

Online/Mobile Media bisa jadi sarana efektif bagi politisi

Online Branding, Online Culture Post by: brahmastagi No Comments »

Pesta Demokrasi di Indonesia seakan tidak pernah habis. Hampir sepanjang tahun, kita disibukkan berbagai pemilihan untuk para pemimpin kita. Di tiap daerah provinsi bergantian menggelar Pilkada, dan dalam waktu dekat pula, Pemilihan untuk memilih pimpinan tertinggi negara ini akan digelar pula.

Bicara mengenai politik dan digital media, ada beberapa hal menarik yang bisa kita lihat:

1. Pengumpulan dana kampanye, dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat. Barack Obama yang cukup berani mengambil langkah tidak lazim dengan berkampanye melalui media online, bisa mengungguli kompetitor satu partainya Hillary dalam perolehan dana. Diberitakan oleh Washington Post, dalam kurun waktu dua bulan (Jan-Feb 2008), berhasil mengumpulkan dana kampanye sejumlah 91 juta Dolar Amerika, yang dikumpulkan dari lebih 1 juta donatur.

2. Image publik, digital media dapat membantu calon untuk membangun imagenya dengan lebih dekat dengan konstituennya, bisa dilakukan melalui email, social network, sms dst. saya ingat saat pemilihan gubernur DKI kemarin Fauzi Bowo, cukup gencar melancarkan kampanye melalui email dan juga sms, saya pribadi menerima materi kampanye tersebut. walau karena tidak melalui opt in, kesannya jadi lebih ke spam. SBY sendiri pernah memanfaatkan sms untuk kalau tidak salah mengucapkan ucapan selamat kepada rakyat Indonesia, tentunya menerima sms dari presiden menimbulkan implikasi kedekatan tertentu di hati penerimanya.

3. Public vote, Public opinion, digital media bila dimanfaatkan secara benar, dapat menjadi media yang efektif dalam membentuk public opinion, mengenai issue tertentu.

4. Kepercayaan publik, setelah image/personality terbentu perlahan dapat dibangun kepercayaan publik pada figur politik atau partai politik tertentu, karena track record sang kandidat dapat di trace balik sehingga bial sang partai atau politikus tersebut konsisten antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan, maka akan dapat menimbulkan kepercayaan rakyat.

5. Feed back, media digital dapat menjadi sarana mendapatkan masukkan atau feed back dengan mudah dan cepat. dari hasil-hasil ini dapat segera dilakukan evaluasi untuk improvement kedepannya.

Demikian beberapa hal yang dapat di raih oleh mereka yang bergerak dalam dunia politik. Online media memungkinkan cakupan luas dan menjangkau banyak orang, saat ini Indonesia terdapat lebih dari 20 juta pengguna internet yang pastinya juga merupakan pemilih potensial pemilu.

Internet dan Brand Personality

Online Branding Post by: brahmastagi No Comments »

Kita tentunya sudah sangat familiar dengan anggapan umum bahwa di Internet kita bisa jadi Pria atau Wanita, tua atau muda, gendut atau sexy. Kita bisa jadi orang yang sangat berbeda dari kehidupan kita sehari-hari, orang pendiam bisa sangat ekspresif di Internet, orang  yang pemalu bisa lebih terbuka, seorang pria tua bisa mengaku bujangan muda ganteng, seorang anak kecil bisa mengaku sebagai orang dewasa, sebaliknya artis bisa mengaku pelajar biasa, dst.

Karakter media Internet yang seperti  ini kerap dipandang sebagi kelemahan dari media Internet. Namun dari sisi Brand Management, hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemilik Brand. Karena karakter ini memberikan arti Brand Personality yang lebih dalam lagi.

Tantangan utamanya ialah bagaimana membangun Brand Personality yang sesuai dengan Brand Identity-nya dalam media internet ini.

Karakter Internet yang sangat bergantung dari elemen-elemen online sebagai sarana membentuk bayangan dari user aslinya seharusnya dimanfaatkan oleh pemilik Brand dengan sebaik-baiknya, sehingga akhirnya ketika user internet berhubungan dengan Brand tersebut user internet atau customer dapat mempersonifikasikan Brand tersebut sebagai karakter yang tepat seperti personality Brand tersebut.

Di ujung dari semua ini customer atau user internet dapat berhubungan dengan Brand seolah-olah seperti berhubungan dengan personal manusia biasa dan bukan sekedar Brand. Pada level ini, personality Brand haruslah menyenangkan dan disenangi oleh customernya. Brand harus belajar menjadi sahabat yang setia, menjadi teman dekat yang mau mendengarkan ’teman-temannya’, mau berbagi dan dipercaya oleh komunitasnya.

Dari sinilah kita perlu selalu memikirkan ulang bahwa semua tools internet yang dibunakan harus berujung pada Brand Personality ini.

WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in