Dalam bukunya “Competing for The Future” Gary Hamel dan CK Prahalad mengungkapkan bahwa bersaing untuk basa depan bukanlah fokus pada market share, melainkan pada opportunity share. Perusahaan harus bisa melihat opportunity apa dimasa depan yang bisa di ambilnya, keputusan ini akan membantu perusahaan tersebut tetap tumbuh dimasa depan.
John Naisbit dalam bukunya Mind Set, menulis masa depan dapat dilihat dari trend dimasa sekarang, kuncinya melihat tidak hanya apa yang terjadi di kota-kota besar, namun juga yang terjadi di pelosok, apa yang ditulis dimedia, pembicaraan yang muncul, teknologi baru, dst.
Theory memang lebih mudah dari praktek, dalam kenyataannya kita susah untuk menerawang kedepan. Untuk sedikit menyederhanakan bagaimana kalau kita batasi opportunity share dari sisi teknologi Internet.
Internet tentunya tidak diragukan lagi adalah salah satu driving force yang akan membentuk trend ekonomi dan bisnis kedepan. sebagai indikasi yang paling mudah ialah jumlah pengguna Internet Indonesia yang terus berkembang hingga lebih dari 20 juta pengguna saat ini (internet world stat). Bahkan menurut Pak Nukman dalam blognya sudah mencapai lebih dari 25 juta pengguna.
Kalau kita membahas masalah Internet, berarti kita bicara tentang dunia yang tidak terbatas sehingga dalam melihat opportunitinya juga harus secara internasional. Dilihat dari sudut pandang ini maka pertanyaan selanjutnya ialah Internet opportunity share seperti apa yang bisa kita ambil sebagai perusahaan ataupun sebagai bangsa (karena Int).
Saat ini situs-situs di internet yang terkenal dan memiliki trafik yang banyak didominasi oleh situs perusahaan Amerika, di Indonesia didominasi oleh Friendster, Yahoo, Google, Blogger, YouTube, Kaskus, Multiply, Rapidshare, Facebook, Detik (dari Alexa). Bisa dilihat yang masuk dalam list teratas hanya 2 website yang dibuat oleh bangsa Indonesia.
Artinya dari kurang lebih 25 juta pengguna Internet di Indonesia sebagaian besar trafiknya lari keluar negeri. Implikasinya uang kita akan mengalir keluar melalui:
- Bandwidth, Kita harus membayar bandwidth ke amerika lebih besar daripada orang Amerika ke Indonesia, artinya secara ekonomi kita akan dirugikan. kecenderungan ini akan semakin tinggi ketika pengguna Internet Indonesia semakin banyak dan tidak ada situs lokal yang dapat mewadahi kebutuhan para netter tersebut.
- Online Media Placement, Sekarang ini sudah ada beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia yang memasang iklan di friendster dan google Adword/Adsense. artinya ada devisa yang keluar karena dibayarkan ke perusahaan di luar negeri. Dengan semakin bertambahnya pengguna internet wajar jika diprediksikan jumlah dana yang keluar untuk online media placement akan bertambah besar. Yang cukup mengkhawatirkan ialah di Amerika budget promosi untuk media online terus meningkat hingga di ramalkan akan melewati budget media TV dalam beberapa tahun kedepan. Jika tren ini juga terjadi di Indonesia, berarti industri advertising dan media akan sangat terpukul.
- Online shopping, saat ini ada beberapa situs lokal yang dapat hidup dari penjualan secara online, namun tidak dipungkiri bahwa situs seperti Amazon, ebay juga masih menjadi tujuan untuk saat pengguna Internet ingin berbelanja online. bayangkan berapa dana yang akan keluar jika untuk membeli barang saja kita memesannya dari luar? Untungnya kebanyakan orang saat ini masih lebih senang membeli langsung atau jika belanja online juga dari situs lokal karena alasan keamanan.
- Online transaction, yang saya maksud online transaction ini meliputi pembayaran untuk konsultasi, services, news subscription, atau payment gateway yang menggunakan provider luar seperti PayPal, dll.
Melihat trend seperti diatas, bangsa Indonesia harus dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri di “arena petarungan” berikutnya karena kalau tidak bisa-bisa dana masyarakat tersedot keluar negeri tanpa bisa di cegah.
Sebagai perusahaan, melihat potensi seperti ini kita dapat mengambil share dari opportunity ini dengan membangun model bisnis berbasis internet saat ini juga! dengan harapan dapat mengambil porsi kue dari bisnis online tidak hanya untuk pengguna Indonesia, namun juga Internasional.
Tentunya perlu disadari bisnis di internet seperti juga bisnis lainnya, penuh dengan resiko, dan satu hal lagi ialah, produk atau jasa yang kita tawarkan harus unik tidak hanya ditingkat lokal namun juga tingkat dunia.
Bagaimana menurut pendapat Anda?
Recent Comments