Objektif Sebuah Website

Internet Strategi Post by: brahmastagi No Comments »

Langkah pertama sebelum masuk menggunakan media online tentunya ialah membuat strategy online atau web strategy yang didalamnya terdapat objective dari program, sasaran yang ingin dicapai, strategy yang dipilih, serta tools yang digunakan hingga parameter keberhasilan yang diharapkan per tools yang digunakan.

Objective dari online strategy tentunya mengacu ke strategy perusahaan secara keseluruhan, demikian juga objective dari sebuat website harus sejalan dengan online strategy-nya.

Untuk membantu menentukan objective sebuah website, sambil terus mengacu pada online strategynya, kita bisa memulai dengan pertanyaan Mengapa saya ingin membuat website? atau Mengapa perusahaan saya mau membuat sebuah website? Berikut ini ada 50 alasan lebih yang bisa dijadikan acuan. Silahkan klik untuk masuk ke situsnya.

Selamat memilih alasan Anda sendiri!

Internet Opportunity Share

Internet Strategi Post by: brahmastagi No Comments »

Dalam bukunya “Competing for The Future” Gary Hamel dan CK Prahalad mengungkapkan bahwa bersaing untuk basa depan bukanlah fokus pada market share, melainkan pada opportunity share. Perusahaan harus bisa melihat opportunity apa dimasa depan yang bisa di ambilnya, keputusan ini akan membantu perusahaan tersebut tetap tumbuh dimasa depan.

John Naisbit dalam bukunya Mind Set, menulis masa depan dapat dilihat dari trend dimasa sekarang, kuncinya melihat tidak hanya apa yang terjadi di kota-kota besar, namun juga yang terjadi di pelosok, apa yang ditulis dimedia, pembicaraan yang muncul, teknologi baru, dst.

Theory memang lebih mudah dari praktek, dalam kenyataannya kita susah untuk menerawang kedepan. Untuk sedikit menyederhanakan bagaimana kalau kita batasi opportunity share dari sisi teknologi Internet.

Internet tentunya tidak diragukan lagi adalah salah satu driving force yang akan membentuk trend ekonomi dan bisnis kedepan. sebagai indikasi yang paling mudah ialah jumlah pengguna Internet Indonesia yang terus berkembang hingga lebih dari 20 juta pengguna saat ini (internet world stat). Bahkan menurut Pak Nukman dalam blognya sudah mencapai lebih dari 25 juta pengguna.

Kalau kita membahas masalah Internet, berarti kita bicara tentang dunia yang tidak terbatas sehingga dalam melihat opportunitinya juga harus secara internasional. Dilihat dari sudut pandang ini maka pertanyaan selanjutnya ialah Internet opportunity share seperti apa yang bisa kita ambil sebagai perusahaan ataupun sebagai bangsa (karena Int).

Saat ini situs-situs di internet yang terkenal dan memiliki trafik yang banyak didominasi oleh situs perusahaan Amerika, di Indonesia didominasi oleh Friendster, Yahoo, Google, Blogger, YouTube, Kaskus, Multiply, Rapidshare, Facebook, Detik (dari Alexa). Bisa dilihat yang masuk dalam list teratas hanya 2 website yang dibuat oleh bangsa Indonesia.

Artinya dari kurang lebih 25 juta pengguna Internet di Indonesia sebagaian besar trafiknya lari keluar negeri. Implikasinya uang kita akan mengalir keluar melalui:

  1. Bandwidth, Kita harus membayar bandwidth ke amerika lebih besar daripada orang Amerika ke Indonesia, artinya secara ekonomi kita akan dirugikan. kecenderungan ini akan semakin tinggi ketika pengguna Internet Indonesia semakin banyak dan tidak ada situs lokal yang dapat mewadahi kebutuhan para netter tersebut.
  2. Online Media Placement, Sekarang ini sudah ada beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Indonesia yang memasang iklan di friendster dan google Adword/Adsense. artinya ada devisa yang keluar karena dibayarkan ke perusahaan di luar negeri. Dengan semakin bertambahnya pengguna internet wajar jika diprediksikan jumlah dana yang keluar untuk online media placement akan bertambah besar. Yang cukup mengkhawatirkan ialah di Amerika budget promosi untuk media online terus meningkat hingga di ramalkan akan melewati budget media TV dalam beberapa tahun kedepan. Jika tren ini juga terjadi di Indonesia, berarti industri advertising dan media akan sangat terpukul.
  3. Online shopping, saat ini ada beberapa situs lokal yang dapat hidup dari penjualan secara online, namun tidak dipungkiri bahwa situs seperti Amazon, ebay juga masih menjadi tujuan untuk saat pengguna Internet ingin berbelanja online. bayangkan berapa dana yang akan keluar jika untuk membeli barang saja kita memesannya dari luar? Untungnya kebanyakan orang saat ini masih lebih senang membeli langsung atau jika belanja online juga dari situs lokal karena alasan keamanan.
  4. Online transaction, yang saya maksud online transaction ini meliputi pembayaran untuk konsultasi, services, news subscription, atau payment gateway yang menggunakan provider luar seperti PayPal, dll.

Melihat trend seperti diatas, bangsa Indonesia harus dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri di “arena petarungan” berikutnya karena kalau tidak bisa-bisa dana masyarakat tersedot keluar negeri tanpa bisa di cegah.

Sebagai perusahaan, melihat potensi seperti ini kita dapat mengambil share dari opportunity ini dengan membangun model bisnis berbasis internet saat ini juga! dengan harapan dapat mengambil porsi kue dari bisnis online tidak hanya untuk pengguna Indonesia, namun juga Internasional.

Tentunya perlu disadari bisnis di internet seperti juga bisnis lainnya, penuh dengan resiko, dan satu hal lagi ialah, produk atau jasa yang kita tawarkan harus unik tidak hanya ditingkat lokal namun juga tingkat dunia.

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Internet & Strategi Generik

Internet Strategi Post by: brahmastagi No Comments »

Dalam bukunya yang menjadi panduan banyak perusahaan dan pelaku usaha, Michael Porter menuliskan bahwa perusahaan harus memiliki strategi generic yang jelas untuk dapat memenangkan persaingan. Porter membaginya menjadi strategi diferensiasi, low cost dan bila perusahaan tidak masuk dalam dua kategori tersebut maka dia menyebutnya stuck in the middle.

Dunia sudah banyak berkembang sejak Porter menyampaikan teorinya ini, saat ini walau masih sering dijadikan acuan, perkembangan bisnis dan teknologi didunia sudah sangat berbeda. Jika terapkan pola pemikiran ini didalam dunia internet, petanyaannya apakah masih relevan?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, coba kita lihat beberapa efek yang ditimbulkan oleh Internet terhadap proses bisnis:

  1. Internet membuat batas-batas komunikasi global menjadi tidak terbatas, seorang pengusaha kecil di daerah bisa berkomunikasi dengan perusahaan besar dibelahan dunia lainnya hanya dengan bermodalkan akses internet, email dan bahasa Inggris.
  2. Arus informasi di Internet yang cepat dan tak terbatas membuat konsumen di hujani informasi yang menimbulkan dua hal. Disatu sisi terjadi transparansi informasi, konsmen dapat dengan mudah membandingkan harga, memeriksa komentar konsumen lain, melihat rekomendasi konsumen lain, dst. Disisi lain konsumen menjadi pusing karena harus memfilter banyak informasi, karena sebenarnya hanya sedikit informasi tersebut yang benar-benar berguna baginya.
  3. Internet membuat proses pemesanan dan pemilihan barang bisa dilakukan dari mana saja dengan akses internet.
  4. Internet membuat interaksi diantara konsumen meningkat sangat tinggi sehingga rekomendasi, komentar dan suara konsumen menjadi lebih kuat dari masa sebelumnya. Pembentukan persepsi terhadap produk dan brand tidak lagi hanya dipengaruhi oleh lingkungan lokal namun juga lingkungan internasional.
  5. Interaksi ini tercermin dari tingginya trafik internet ke situs-situs social network seperti myspace, facebook, friendster, dll. juga ke situs seperti yahoo dimana konsumen dapat berkomentar, memberikan tanggapan terhadap produk, film dll.
  6. Konsumen memiliki akses untuk mengevaluasi produk atau jasa dalam lingkup dunia karena itu kata unik dan baru juga harus beradaptasi mengikuti perubahan ini
  7. Biaya komunikasi dan informasi yang semakin murah
  8. Dengan biaya logistik yang terjangkau Internet membawa persaingan produk pada tataran global. Seorang pembeli di Semarang, bisa memilih membeli sebuat iphone dari situs lokal di Indonsia, atau langsung memesan lewat ebay di Internet. Tidak hanya secara lokasi, persaingan juga harus dilihat secara cross categories. karena saat orang hendak membeli iphone, dia juga akan dihadapkan pada inforamsi produk-produk seperti digital camera, mp3 player, GPS, TV, dll.
  9. Dengan derasnya informasi kadang perusahaan harus menyesuaikan dengan arus ekspektasi yang berkembang. Misal adanya trend green environment membawa ekspektasi pengembangan produk-produk yang ramah lingkungan.

List diatas ini tentunya belum menunjukkan semua tren internet dan efeknya terhadap dunia bisnis, namun mungkin cukup mewakili.

So, bagaimana efek dari semua itu terhadap strategi generic perusahaan? Dengan menganalisis semua hal diatas beberapa catatan penting yang harus disadari ialah:

  1. Strategi low cost leadership murni kelihatannya hampir tidak mungkin ,karena konsumen akan membandingkannya dengan produk atau jasa serupa di seluruh dunia.
  2. Diferensiasi menjadi kunci, bahkan untuk perusahaan yang hanya mengandalkan model internet bisnis, fokus diferensiasi akan menjadi strategi perusahaan yang lebih baik. Dengan membidik pasar yang niche perusahaan akan berpeluang untuk berkembang.

Lebih jauh kita juga dapat melihat efek internet dalam beberapa strategi generic baru yang lahir setelah era Porter.

  1. Strategi Mass Customization, bisa dikatakan tidak lepas dari efek internet yang memungkinkan tiap customer menentukan spesifikasinya sendiri dengan metode yang mudah, cepat dan murah.
  2. Strategi luxuries atau super premium, bisa menjadi pilihan yang tepat karena bila kita memiliki produk yang “super” kita bisa menjualnya dengan harga sangat tinggi dan tetap mempunyai pangsa pasar, karena pasar kita adalah dunia.
  3. Strategi best producer yang menghasilkan produk bagus dengan murah juga harus menjadi benar-benar best di categoriesnya. Kalau tidak, kemungkinan akan tergilas oleh produk serupa dengan harga murah dan kualitas yang lebih baik.
WP Theme & Icons by N.Design Studio
Entries RSS Comments RSS Log in